Resident Evil: Eddie

Chapter 342: Bab 341



"Eddie, tertarik untuk mengembangkan senjata eksperimental baru bersama kita? Dengan ini kita dapat menghilangkan sejumlah besar musuh dengan biaya termurah." Zili dari Shen Ya bertanya dengan senyum menawan.

Eddie mengankat alisnya ketika mendengar pertanyaan itu. "Oh? Maaf, aku tidak tertarik. Tapi jika kamu menemui kesulitan, kamu dapat meminta saran kepadaku, tapi akan ada biaya tertentu." Eddie dengan pandai menjawab, senyum kecil terlihat di wajahnya.

"Saya akan membiarkan agen saya berbicara dengan anda tentang rencana spesifik. Selama hal itu dapat menghasilkan uang, saya tak akan keberatan untuk membahasnya."

"Omong-omong, jangan mencoba memesan bioweapon kepada saya. Saya tidak tertarik untuk membuat atau bahan menerima pesanan." Eddie mengingatkan dengan acuh tak acuh.

Setelah makan siang di hotel berakhir, Eddie akhirnya berhasil mempromosikan obatnya dan serta berhasil bekerja sama dengan berbagai retailer online dan offline.

Di saat yang bersamaan, Jill mencoba menghubungi Kenneth, seorang kawan lamanya. Paman yang telah pensiun serta tinggal di Afrika itu telah membantu Eddie mendapat banyak lahan dengan harga yang sangat terjankau di Afrika.

Kembali ke Eddie. Seorang pria paruh baya sedang menunggu di pintu restoran dengan sabar. Ketika dia melihat targetnya, dia langsung memberikan salam.

"Halo, tuan Eddie, saya Nelson dari keluarga Travis, mewakili tuan Henry. Tuan Henry mengundang anda untuk minum teh sore ini."

"Hmm? Apakah kamu mencari orang yang salah? Dia mungkin mencari wanita cantik bukan pria sepertiku." Kata Eddie dengan heran.

"Anda pasti bercanda, tuan muda memang sedang mencari anda, tuan. Bakat anda tidak ada duanya di bidang medis di duna ini."

"Saya berpikir bahwa anda dan tuan muda bisa mendapatkan lebih banyak sumber daya dengan bekerja sama."

"Tuan Henry ingin mengundang anda untuk menghilangkan kesalahpahaman dan ketidakbahagiaan sebelumnya." Nelson mengklarifikasi kata-katanya.

"Hmm, maukah kamu membayar untuk makanan ini?" Eddie tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang tidak masuk akal.

Nelson tercengang, tapi dia segera menjawab. "Tentu saja, saya akan membayarkannya untuk anda dan memberi tahu tuan Henry."

"Bagus, maka aku akan menemuinya sore ini. Michaela, pergi dan kemas semua makanan ini ke kamar." Eddie tentunya tidak akan melepaskan kesempatan ini, jika bisa mendapat makanan gratis, kenapa tidak.

Nelson di sisi lain merasa bingung. Selama lebih dari lima puluh tahun hidupnya, dia tidak pernah melihat orang yang kurang ajar seperti itu...

Beberapa saat kemudian, suara ketawa Nelson yang tercampur akan kemarahan terdengar. "Tentu saja tidak masalah, saya akan membayar semuanya!"

Nelson melihat tagihan mengerikan itu dengan wajah gusar. Apakah pria itu babi? Semua makanan itu akan dia makan???

Di sisi lain Excella yang mengetahui hal ini hanya bisa tertawa kecil. Tingkah laku Eddie terkadang memang tidak masuk akal, adapun mengapa dia menginginkan semua makanan itu, dia tahu alasannya.

Bahkan Svetlana memiliki porsi makan yang sangat luar biasa besar. Menoleh ke arah Nelson, Excella bertanya. "Nelson, apa pendapatmu tentang dia?"

Nelson menjawab dengan hormat. "Mohon maafkan saya, anda pasti melihat sesuatu yang istimewa darinya. Tapi menurut saya, pria itu sedikit tidak pada tempatnya."

"Dia memang tidak dilahirkan untuk menjadi raja sejak awal. Tapi dia kaya akan pengalaman serta memiliki aset yang tak bisa diremehkan." Excella berkedip.

Dia paham mengapa Ada Wong dan Svetlana mau berinvestasi di Eddie, yang mana merupakan saham potensial yang sangat bagus.

"Jadi begitu, dia tidak akan pernah jatuh di masa depan... Sebagai calon suami anda, hal itu sangat bagus."

"Setelah tuan muda memutuskan untuk kembali ke kastil keluarga, di akan mengusulkan pernikahan anda dengan Eddie kepada nyonya besar." Nelson mengangguk sambil memberikan kabar baik bagi Excella.

"Bagus sekali, kamu sudah bekerja keras, Nelson. Anda melakukan pekerjaan anda dengan baik." Excella melambaikan tangannya lalu berjalan pergi.

Kembali ke kamar hotel, Eddie, Michaela dan Alyssa sedang berpesta dengan makanan mereka. Tidak seperti di saat-saat kelaparan setelah Boost Serum, mereka sekarang makan dengan sopan.

"Eddie, apakah aku masih perlu mempublikasikan makalah ini?"

"Tentu saja, tetapi beberapa data perlu dirubah. Kami telah diundang dan berhasil bergabung ke dalam Alisansi Farmasi. Tapi kita tidak terikat oleh sebagian perjanjian mereka."

"Tujuan kita tak lain untuk membuat obat murah yang akan bermanfaat bagi masyarakat umum." Eddie mengangguk.

"Eddie, kamu benar-benar orang yang baik. Beberapa temanku memiliki harapan hidup berkat obat anda." Kata Alysa dengan lembut serta ekspresi kasihan.

"Jangan tertipu olehnya, dia bukan orang yang benar-benar suci sejak awal. Dia hanya seorang pria dengan tanggung jawab tinggi dan karisma."

"Lebih baik berbuat 'sesuatu' untuknya dari pada merasa kasihan." Michaela mendengus. Dia sangat tidak terbiasa dengan sikap putri kecil itu.

Alyssa sedikit tercengang, lalu dia sadar akan maksud 'sesuatu' tersebut. "Oke, aku akan melakukan apa yang kamu inginkan, cukup mengeditnya lalu mempublikasikannya, kan?" Kata Alyssa, kemudian dia menoleh ke Michaela dengan mata menyipit.

"Nampaknya anda telah 'belajar', Eddie, bagaimana menurutmu?"

"Hmph, siapa yang takut?" Sebelum Eddie mampu menjawab, Michaela langsung menyela dengan nada garang. Tidak ada rasa takut sama sekali di wajahnya, bahkan ada sedikit rasa antisipasi!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.